Mengangkut Mayit dengan Kendaraan yang Ditarik Kuda atau Manusia

| |


I. MASALAH
Bagaimana hukum mengangkut mayat dengan kendaraan yang ditarik kuda atau manusia, seperti mayatnya orang kafir. Apakah itu boleh (mubah) mutlak, atau sewaktu ada masyaqqat, atau dilarang (mamnu’)?

II. PUTUSAN
Sesungguhnya mengangkut mayat dengan kendaraan itu boleh (jaiz), tetapi tidak dapat keutamaan seperti mengangkut di antara kedua batang kayu yang ditetapkan keutamaannya oleh para ulama.

III. REFERENSI
(وَالْحَمْلُ بَيْنَ الْعُمُوْدَيْنِ أَفْضَلُ مِنَ التَّرْبِيْعِ) إِنْ أُرِيْدَ ِلاِقْتِصَارٍ عَلَى أَحَدِهِمَا.
(وَالأَفْضَلُ أَنْ يَحْمَلَ الْجَنَازَةَ) عِنْدَ الْعَجْزِ الْمُتَقَدَّمِ عَنْ حَمْلِ الْمُقَدَّمَتَيْنِ كَمَا ذُكِرَ (خَمْسَةٌ).
فَإِنْ عَجَزُوْا فَسِتَّةٌ أَوْ ثَمَانِيَةٌ أَوْ أَكْثَرَ إِشْفَعًا بِحَسَبِ الْحاَجَةِ.




Membawa jenazah dengan dua batang kayu itu lebih baik dibandingkan empat batang kayu jika ingin memilih salah satunya. (Yang dimaksud lebih utama membawa jenazah), jika tidak mampu dibawa dua orang sebagaimana disebut adalah lima. Jika mereka tidak mampu maka enam, delapan atau lebih banyak secara genap sesuai keperluan.
Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhajul Qawim dalam Muhammad Mahfuzh at-Tarmasi, Mauhibah Dzil Fadl (Mesir: al-Amirah al-Syarafiyah, 1326 H), Juz III, h. 328-329.

Posted by Ki Juru Ketik on 21:47. Filed under , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 comments for "Mengangkut Mayit dengan Kendaraan yang Ditarik Kuda atau Manusia"

Leave a reply