Mendirikan Masjid Di Wilayah Islam

| |


I. MASALAH
Bagaimana hukumnya mendirikan masjid di kepulauan Islam yang penduduknya orang-orang Islam untuk melahirkan syiar Islam dan mendirikan jamaah, sunah ataukah fardhu kifayah?

II. PUTUSAN
Sesungguhnya mendirikan masjid itu hukumnya sunat muakkadah.

III. REFERENSI
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (اِبْنَوا الْمَسْجِدَ) نَدْبًا مُؤَكَّدًا (وَاتَّخِذُوْهَا جُمَّا) (رواه العقيلى و ابن أبى شيبة و البيهقى عن أنس ابن مالك)



Rasulullah saw. bersabda: “Bangunlah masjid dan jadikanlah sebagai tempat berkumpul.” Pengertian perintah Rasulullah saw. ini adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) dan masjid itu sebagai tempat berjama’ah.
Ali al-Azizi, as-Sirajul Munir, (Mesir: Musthafa al-Halabi, 1377 H/1957 M), Cet. ke-2, Jilid I, h. 24.
وَمِنْهُ يُؤْخَذُ أَنَّ الْوَاجِبَ فِي عِمَارَةِ السُّوْرِ إِنَّمَا هُوَ الْقَدْرُ الَّذِي يَنْدَفِعُ بِهِ الضَّرُوْرَةُ فَقَطْ. وَبِهَذَا تَعْلَمُ أَنَّ مَنْ جَعَلَ عِمَارَةَ الْمَسْجِدِ كَعِمَارَةِ السُّوْرِ فَقَدْ أَبْعَدَ ِلأَنَّ الْمَسْجِدَ لاَ يَضْطَرُّ إِلَيْهِ إِذْ لاَ تُتَوَقَّفُ صَلاَةٌ عَلَى صِحَّتِهِ وَلاَ نَظَرَ لِتَوَقُّفِ الإِعْتِكَافِ عَلَيْهِ لأَنَّ الإِعْتِكَافَ نَادِرٌ وَغَيْرُ وَاجِبٍ.



Dengan demikian dipahami bahwa yang wajib dalam membangun pagar (masjid) adalah sekedar keperluan yang mendesak saja. Hal ini engkau dapat mengetahui, bahwa orang yang menjadikan bangunan masjid sama seperti bangunan pagarnya, maka ia telah menjauhkannya, karena masjid tidak memerlukannya dan sahnya shalat tidak bergantung kepadanya, di samping tidak juga untuk iktikaf, karena iktikaf itu tidak wajib dan jarang dilakukan.
Ibn Hajar al-Haitami, Al-Fatawaal Kubra al-Fiqhiyyah, (Bairut: Darul Fikr, 1403 H/1983M), Jilid IV, h. 244.

Posted by Ki Juru Ketik on 21:51. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 comments for "Mendirikan Masjid Di Wilayah Islam"

Leave a reply